10 CSS Framework Teratas yang Harus Anda Ketahui!

Dalam dunia pengembangan web, kurang lebihnya kita sudah akrab dengan istilah CSS Framework. Bagi yang baru mencoba merintis, memahami apa itu CSS Framework jelas menjadi kebutuhan.

Apa itu CSS Framework?

CSS Framework adalah kerangka kerja yang biasa digunakan oleh developer web untuk merapikan dan memudahkan proses coding CSS pada suatu website.

Jenis – Jenis CSS Framework

Ada beberapa jenis CSS Framework yang populer dan memudahkan pekerjaan developer dalam merancang tampilan sebuah website. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Bootstrap

Awalnya dikembangkan oleh para developer di Twitter, Jacob Thornton dan Mark Otto, pada tahun 2010, Bootstrap telah menjadi salah satu framework web paling populer dan andal di dunia. Menawarkan berbagai komponen, plugin JavaScript, dan utilitas yang didesain ulang, Bootstrap memungkinkan pengembang web untuk menulis kode lebih cepat dan efisien, yang menguntungkan baik dalam hal waktu maupun biaya.

Sampai saat ini Bootstrap sudah berkembang hingga versi 5, yang telah dilengkapi dengan peningkatan signifikan, seperti peningkatan perfoma, penggunaan CSS custom properties, serta fokus pada penerapan interaksi tanpa JavaScript (JS).

2. Materialize

Diciptakan oleh Google, Materialize adalah implementasi cemerlang Google Material Design dalam bentuk sebuah framework. Materialize menawarkan tampilan yang minimalis dan elegan, yang cocok untuk proyek yang mengutamakan desain simpel namun menarik.

Dalam versi terbaru, Materialize telah meningkatkan efisien dan kustomisasi template, membuatnya menjadi pilihan yang lebih andal untuk para developer.

Baca Juga: Apa Itu HTML? Pengertian, Fungsi, Dan Sejarahnya

3. Semantic UI

Dirilis pada tahun 2013 oleh Jack Lukic, Semantic UI memanjakan pengguna dengan customizability yang luar biasa serta lebih dari 3000 tema. Semantic UI menyediakan fitur-fitur yang nyaman seperti semantik yang intuitif dan responsif, membuatnya menjadi pilihan yang sangat fleksibel dan mudah diterapkan pada berbagai proyek web.

4. Foundation

Sejak dirilis oleh ZURB pada tahun 2011, Foundation telah menjadi favorit di kalangan pengembang web global berkat fitur-fitur canggih seperti mobile-first, aksesibilitas, kemudahan pengeditan, dan responsivitas. Foundation terbaru menawarkan dukungan untuk penerapan sistem grid dan layout modern, seperti XY grid dan flexbox.

5. Bulma

Dibuat oleh Jeremy Thomas pada tahun 2016, Bulma telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu framework CSS terbaik. Bulma adalah framework CSS murni yang tidak bergantung pada Javascript, menjadikannya pilihan yang luar biasa untuk mereka yang menghindari plugin dan dependensi JS. Bulma telah diperbarui dengan dukungan untuk CSS Grid yang dapat meningkatkan fleksibilitas dalam desain.

6. UIKit

Diluncurkan oleh YOOtheme pada tahun 2013, framework CSS ringan UIKit memberikan desain antarmuka website yang ramping, modular, dan mudah disesuaikan. Keunggulan dari UIKit antara lain tema berkualitas tinggi, integrasi dengan ikon populer seperti Font Awesome, dan dukungan untuk komponen animasi.

7. Tailwind

Dirilis pada tahun 2017 oleh Adam Wathan dan Steve Schoger, Tailwind adalah utilitas-first framework yang menawarkan kemudahan dalam membangun antarmuka berbasis komponen tanpa meninggalkan kelas utility. Tailwind CSS v2.0 kini menyediakan fitur tambahan seperti dark mode, aksesibilitas yang lebih baik, dan dukungan untuk lebih banyak variasi warna.

8. PureCSS

Dikembangkan oleh Yahoo pada tahun 2014, PureCSS menyediakan set modul CSS responsif yang ringan dan mudah diterapkan. Pada versi terbarunya, PureCSS telah menyertakan dukungan flexbox dengan alat pembantu seperti container, menu, grid, dan form.

9. Skeleton

Skeleton dihadirkan sebagai solusi untuk proyek-proyek berskala kecil atau prototyping dengan fokus pada optimalisasi perangkat mobile. Dalam perkembangannya, Skeleton masih menawarkan pendekatan ringan dan mudah untuk CSS dan telah menggabungkan dukungan untuk flexbox dalam layout responsif.

10. Milligram

Milligram merupakan framework CSS yang mengedepankan efisiensi dan fokus pada performa, dikembangkan oleh CJ Patoilo pada tahun 2015. Berukuran sangat kecil, hanya 2kb, Milligram memanfaatkan fitur layout flexbox yang modern dengan tata letak responsif yang efisien.

Setiap framework tentunya memiliki kelebihan dan spesialisasinya masing-masing. Jadi, memilih CSS Framework terbaik sangat bergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda dalam membangun sebuah website.

Baca Juga: Apa Itu CSS Dan Mengapa Penting Untuk Web Design?

Kesimpulan

Setelah membahas berbagai macam Framework CSS yang ada, Anda mungkin memiliki beberapa pertanyaan tambahan atau masih bingung tentang pilihan mana yang terbaik untuk proyek Anda. Jangan khawatir, informasi yang lebih mendalam tentang masing-masing CSS Framework dapat Anda temukan pada artikel berikutnya di Blog Dimas.

Jadi, pastikan Anda terus mengikuti dan membaca artikel saya selanjutnya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam web development!

Leave a Comment